romansa

Selasa, 07 Mei 2013

Kasus Hubungan Antara Ibu dan Anak Yang Berselisih Karena Sang Ibu Menyebabkan Hubungan Anak dan Teman Dekatnya Hancur



Artikel :
Ada seorang ibu dan anak, sebut saja nama si ibu adalah bu wulan dan nama si anak adalah fulan. Pada awalnya hubungan bu wulan dan fulan sangatlah harmonis seperti kebanyakan ibu dan anak lainya. Tapi semenjak kejadian itu hubungan mereka berdua mulai retak dan bermasalah. Diawali sejak fulan memulai kehidupannya setelah lulus di SMA. Memang pada awalnya biasa saja, tapi karena semakin lama Fulan semakin mengenal banyak teman dengan pergaulan yang salah disinilah kurang baiknya, karena kebanyakan teman andi adalah orang pecandu narkoba, pemabuk dan preman. Awalnya fulan memang tidak mau ikut ikutan menjadi pecandu narkoba seperti mereka, tapi karena fulan selalu di ledekin ga gaul, akhirnya andi mencoba coba barang haram tersebut. Awalnya memang hanya coba coba, tapi lama kelamaan fulan mulai kecanduan narkoba.
Dan akhirnya ibunya fulan mulai curiga terhadap fulan karena ia selalu pulang larut malam, dan kelakuan dia seperti orang yang sedang berkhayal dan sampai akirnya ibunya fulan mengetahui bahwa fulan memakai uang untuk mendaftar kuliahnya demi membeli narkoba.
Dan mulai sejak itu, ibunya fulan melarangnya untuk bergaul dan dekat dekat dengan teman temannya yang pecandu narkoba tersebut. Sampai akhirnya fulan lebih memilih temannya dari pada ibunya sendiri, dan akhirnya pun fulan tidak pulang kerumah dan lebih memilih hidup bersama teman temannya yang pecandu narkoba tersebut. Dan perselisihan antara fulan dan ibunya berlarut larut bahkan bertahun tahun.


Komentar saya terhadap kasus ini :
Menurut saya, sebaiknya konflik seperti ini harus di hindari karena sebagai anak perintah dan nasihat orang tua haruslah sebagai prioritas dan jangan sampai durhaka kepada orang tua hanya karna seorang teman. Karna seorang teman bisa saja menjerumuskan kita sedangkan orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya.


Solusi :
Menurut saya solusinya adalah orang tua harus melakukan pendekatan lebih dekat antara sang anak dan ibunya, anak dan orang tua harus menjalin komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman dan harus adanya orang ketiga yang meluruskan perselisihan ini agar perselisihannya tidak berlarut larut apalagi sampai bertahun tahun,


Sabtu, 27 April 2013

SISTEM INFORMASSI MANAJEMEN (SIM)

       SISTEM INFORMASSI MANAJEMEN
(SIM)


             Dalam pengertian yang seharusnya, sistem informasi manajemen (SIM) adalah sasaran yang dapat dicapai. Rencana jangka panjang yang jelas, yang merupakan kunci untuk mencapai sasaran, hanya mungkin ada apabila terdapat penghargaan atas berbagai dimensi konsep system informasi manajemen.
   Apakah Manajemen System Informasi itu ?
 berikut ini adalah difinisi ringkas dan formal dari system informasi manajemen (SIM) :
System Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara gunma meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang ditetapkan.

Sistem informasi Manajemen adalah menyeluruh
Kata manajemen dalam SIM adalah serba melingkupi. Didalam SIM termasuk system pemroses transaksi dan system-sistem yang utama dirancang bagi manajer dalam berbagai tingkatan.

System Informasi Manajemen memiliki sub-sistem Informasi
System Informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem, atau system komnp[onene setengah terpisah yang merupakan bagian dari keseluruhan dan merupakan system yang terpadu. Masing-masing sub-sistem menyumbang tercapainya sasaran system informasi manajemen dan organisasi.

Sisem Informasi Manajemen Terintgrasi secara rasional
Sub-system (kumpulan dari system yang semi terpisah) adalah terpadu sehingga kegiatanm dari masing-masing saling berkaitan satu dengan yang lainnya; integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara system-sistem tersebut. Program computer dan file dapat dirancang untuk menangani arus data diantara system, dan prosedur manual dapat digunakan untuk melaksanakan integrasi tersebut.


Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
Pemahaman yang tepat tentang apa yang dapat diselesaikan oleh SIM suatu organisasi jelas sangat esensial. Pengetahuan tentang potensi kemampuan system informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikan dengan kemampuan computer.
SIM secara khusus mungkin memiliki beberapa kemampuan teknis yang telah direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan yang sering diucapkan  bahwa “computer hanyalah sebuah mesin penjumlahan atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya ia tidak dapat mengerjakan sesuatu; ia hanya dapat mengerjakan lebih cepat”. System informasi berkomputer akan dapat memiliki sejumlah jauh diatas system non-komputer. Dan kemampuan ini telah berevolusi proses manajemen yang telah menggunakan kemampuan yang dihasilkan system tersebut. Kini perubahan penting dalam cara organisasi disusun dan dikelola dapat dilacak dari adanya system informasi computer. Pula, computer-komputer mikro dan mini memiliki kemampuan sama bagi organisasi kecil. Bagaimana pun juga, semakin kecil organisasi dan semakin kecil system computer  dan semakin terbatas juga kemampuan yang ditampilkannya.Beberapa kemampuan teknis computer adalah sebagai berikut :
      pemerosesan transaksi Batch
      Pemerosesan trnsaksi tunggal
      Pemerosesan on-line, real time
      Komunikasi data dan switching pesan
      Pemasukan data jarak jauh
      Pencarian record dan analisis
      Pencarian file
      Alogaritma dan model keputusan
      Otomatisasi perkantoran



Laporan Sumber Informasi (INFORMASI RESOURCE MANAJEMEN,IRM)
IRM adalah konsep, gagasan, dan juga perspektif ketimbang sebuah kesatuan. Dalam bentuknya yang paling dasar, IRM adalah upaya untuk memusatkan perhatian pada informasi yang dihasilkan oleh system ketimbang oleh sistemnya sendiri atau juga pada komponen hardwere dan softwere dari system. Dengan IRM, maka informasi, ketersediaan, dan kegunaanya merupakan hal yang utama; system computer dipandang penting artinya apabila diperlukan untuk menghasilkan dan mengelola informasi. Penekanan IRM adalah pada aspek manajerial dan bukan teknis.
Dalam arti nyata, IRM reaksi manajer terhadap dominasiteknis system informasi-yang selama ini secara tradisional merupakan kelompok pengolah data yang berperan penuh didalam organisasi, dan seluruh personil informasi melapor kepada manajer pengolah data. Bagaiamanapun juga, kelompok pengolah data cendrung disesaki dengan aspek-aspek teknis jangka pendek dan pengolahan transaksi dari kegiatan mereka dan secara histories memusatkan perhatiannya pada pengembangan masing-masing program yang dirancang untuk tujuan khusus dan terbatas. Hal demikian akan menghasilkan file yang sangat khusus beserta program-program yang digunakan didalam file tersebut.
Seluruh sumber informasi di dalam sebuah oeganisasi di dalam lingkup IRM. Di dalamnya termasuk :
-         Pengolahan bisnis
-         Pengembangan system dan penerapan di dalam konteks SIM
-         Manajemen data
-         Jaringan (networking)
-         Otomatisasi perkantoran
-         Komputasi penggunaan akhir
-         Pusat infortmasi
Tugas IRM adalah untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan diatas untuk seluruh organisasi.
Karena konsep mengenai IRM relative baru, maka sejauh ini organisasi menerapkan dengan berbagai cara. Di dalam organisasi yang berbeda satu atau lebih orang dapat diberikan tanggung jawab khusus untuk IRM, yaitu :
-         pengolahan basis data
-         Direktur pusat informasi
-         Direktur layanan pengguna



Para Pemakai SIM
       Para pemakai komputer meliputi: manajer, non-manajer, dan orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan.
         Tingkatan manajemen adalah tingkat perencanaan strategis, seperti direktur dan para wakil direktur. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala devisi dinamakan tingkat pengendalian manajemen


Manajer dan Sistem
       Ahli-ahli manajemen sering mengatakan bahwa seorang manajer harus memandang organisasinya sebagai suatu sistem.
       Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Semua sistem tidak memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama. Sistem dapat dikelompokkan menjadi sistem lingkaran terbuka dan lingkaran tertutup.
 Pemanfaatan SIM Berbasis ICT dalam Manajemen Sekolah
        Ada beberapa aspek yang dapat dijadikan tolak ukur bahwa semua SIM untuk bidang pendidikan khususnya untuk persekolahan misalnya telah banyak dikenal dalam dalam bentuk database guru, siswa, nilai dan sebagainya. Namun sebelum penerapan SIM berbasis ICT ini dilakukan oleh sekolah, maka secara konseptual harus memperhatikan beberapa kajian sebagai berikut:
1. Sifat-Sifat Sistem Informasi Manajemen
Menurut George M. Scott bahwa sifat-sifat dari SIM, yaitu : a) merupakan sistem yang komprehensif; b) sistem terkoordinasi; c) memiliki subsistem informasi; d) sistem yang terintegrasi secara rasional; e) mengabah data menjadi informasi dengan berbegaai macam cara; f) meningkatkan produktivitas; g) sesuai dengan gaya dan karakteristik manajer; h) menggunakan kriteria kualitas yang telah ada.
2. Bagaimana SIM Dirancang
SIM yang dikembangkan di lingkungan pendidikan disesuaikan dengan analisis kebutuhan dan perencanaan program sekolah (lihat MBS).
3. Aplikasi ICT dalam SIM.
Teknologi Komputer yang diadopsi dalam suatu SIM terutama di lingkungan manajemen pendidikan Kab/kota adalah “system programer” sebagai dalah satu bentuk aplikasi sistem software dari teknologi komputer.


SIM berbasis ICT dalam Membangun e-Catalog
         Katalog adalah keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung dari sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC dan sirkulasi berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan. Sebagai pengetahuan awal bahwa cakupan dari E-catalog yang biasanya ada dalam digital library ini mencakup tugas-tugas:
-          Pengadaan koleksi
-          Katalogisasi, inventarisasi
-          Sirkulasi, reserve, inter-library loan
-          Pengelolaan penerbitan berkala
-          Penyediaan katalog (OPAC)
-          Pengelolaan anggota


Perangkat Lunak (Software) dalam Digital Library
          Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu program dalam waktu bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara bersama-sama (multi-user). Untuk mendapatkan software kini sudah banyak tersedia baik dari luar maupun dalam negeri dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Di perpustakaan software yang dikenal antara lain CDS/ISIS, WINISIS yang mudah didapat dan gratis freeware dari Unesco atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak membuat dan mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 di UGM, Sipisis di IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang software yang mengembangkan SIP dengan kemampuan yang tidak kalah sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan untuk pekerjaan operasional perpustakaan, mulai dari pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan pekerjaan lain dalam lingkup operasi perpustakaan.

Metadata
      Metada merupakan istilah baru dan bukan merupakan konsep baru di dunia pengelola informasi. Perpustakaan sudah lama menciptakan metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi. Definisi metadata sangat beragam ada yang mengatakan “data tentang data” atau “informasi tentang informasi”, pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur dari sebuah data. Dicontohkan metadata dari katalog buku terdiri dari : judul, pengarang, penerbit, subyek dan sebagainya. Metada yang biasa digunakan di perpustakaan adalah Marc dan Dublin Core.




Kesimpulan
       SIM menyediakan informasi bagi para pengelola perusahan untuk pengambilan keputusan yang bersifat taktis. Pada tingkat tertinggi, SIM menyediakan informasi bagi pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan.
      Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya.
      Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya.
      Proses pengolahan dan penyebaran infofmasi pada SIM sifatnya menyeluruh, atau kadang kala disebut sebagai pendekatan system secara total (Total Systems Approach).
Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dengan komputer saat ini sangat berhubungan. Karena komputer berguna sebagai alat bantu pada Sistem Informasi. Selain itu komputer juga sebagai salah satu komponen yang dibutuhkan untuk membentuk Sistem Informasi Manajemen
     Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.








Selasa, 12 Maret 2013

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar





                   Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
                 Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.      Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.

2.      .Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.      Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.


                 Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

 Tujuan Ilmu Budaya Dasar
            Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :


1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
             Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

              Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :


1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan



Hubungan yang Terkait Antara Manusia dan Kebudayaan




      Didalam kehidupan dan keseharian manusia selalu lekat dengan kebudayaan. Di dunia ini terdiri dari sekian banyaknya manusia yang memiliki berbagai kebudayaan sesuai dimana tempat ia tinggal.
      Kebudayaan juga didapat dari hasil turun-temurun dari nenek moyangnya dulu sampai saat ini. Kebudayaan itu mereka jaga dan lestarikan agar kebudayaan yang mereka punya tidak hilang ditelan oleh zaman yang saat ini, untuk itu manusia mengajari dan memperkenalkan kepada garis keturunan mereka tentang kebudayaan yang mereka miliki.
1. Wujud Kebudayaan menurut Dimensi
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak.
a. Gagasan (Wujud ideal)
    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b. Aktivitas (tindakan)
    Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c. Artefak (karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
      Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

      Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
       Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
      Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
      Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
  1. Monokulturalisme adalah pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
  2. Leitkultur (kebudayaan inti) adalah sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
  3. Melting Pot adalah kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
  4. Multikulturalisme adalah sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.